Kerincigoogle.com, Demam berdarah dengue adalah salah satu penyakit yang dibawa nyamuk Aedes Aegypty. Demam berdarah, seperti namanya, akan menyebabkan demam tinggi dan ruam (bintik merah) pada kulit.

Kebanyakan orang dengan demam berdarah, akan sakit selama sekitar 10 hari dan dengan pengobatan yang tepat akan sembuh.

Nyamuk betina penyebar virus dengue, tidak seperti kebanyakan nyamuk jenis lain, bisa menggigit kapan saja sepanjang hari.

Nyamuk ini berkembang biak dalam cuaca hangat dan lembab dan pada genangan air. Inilah sebabnya mengapa jumlah kasus DBD meningkat selama musim hujan.

DBD pada bayi dan balita

Dengue pada bayi dan balita biasanya dimulai dengan gejala demam tinggi, pilek, batuk dan ruam pada kulit, nyeri di belakang mata dan persendian, sakit di bagian punggung dan sakit kepala. DBD juga bisa menyebabkan anak kehilangan selera makan, mual dan muntah.

Demam tinggi bisa datang dan pergi selama seminggu

Setelah demam awal, beberapa anak mungkin akan menunujukkan gejala yang lebih parah berupa tanda-tanda perdarahan, seperti:
1.Bercak merah
2.Perdarahan dari hidung, mulut, atau gusi
3.Muntah darah
4.Kotoran terlihat seperti tar hitam
5.Sakit perut parah
6.Muncul tanda-tanda syok, misalnya tekanan darah turun dengan cepat
Demam yang tidak diobati bisa berkembang menjadi demam berdarah dengue (DBD) yang dapat menyebabkan perdarahan, gagal hati, kejang dan bahkan kematian.
Kebanyakan penderita demam berdarah akan merasa sangat lemah dan dapat berlangsung selama beberapa waktu, walau penderita sudah dinyatakan sembuh.
Lalu apa yang harus dilakukan orangtua saat tanda-tanda tersebut muncul?
Jika orangtua curiga anak terkena demam berdarah, segera hubungi dokter Anda. Karena gejala demam berdarah mirip dengan chikungunya, dokter akan meminta tes darah untuk memastikan diagnosisnya.
Tidak ada obat khusus untuk demam berdarah, tetapi ada pengobatan untuk gejala yang timbul.

Dokter mungkin meresepkan parasetamol atau acetaminophen untuk meredakan gejala demam. Jangan berikan obat anti-inflamasi karena hal itu dapat memengaruhi trombosit darah sehingga memperburuk pendarahan.
Demam berdarah yang parah biasanya membutuhkan perawatan di rumah sakit. Anak Anda mungkin perlu diinfus cairan intravena (fluid IV) untuk mengatasi dehidrasi.
Bahkan, terkadang ada anak yang perlu transfusi darah untuk menggantikan darah yang hilang. Anak Anda akan diawasi dengan ketat oleh dokter untuk mendeteksi adanya tanda-tanda shock.
Pastikan:
1.Anak banyak istirahat.
2.Memberinya makanan ringan dan bergizi.
3.Kompres dahinya dengan kain basah untuk membantu menurunkan demam.
Makanan yang dianjurkan:
1.ASI
2.Jus segar (pepaya, jeruk, jus anggur, dan buah lainnya), sup
3.Bubur bayi
4.Air kelapa
Makanan yang harus dihindari:
1.Makanan cepat saji
2.Gorengan
3.Makanan sarat gula
Sementara untuk proses pemulihan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.

Sebagian besar kasus demam berdarah ringan akan sembuh dalam waktu satu atau dua minggu. Anak-anak yang sudah pernah terkena demam berdarah akan menjadi kebal terhadap jenis tertentu dari virus dengue.

Bagaimana memperkecil risiko DBD pada anak?

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk DBD. Cara pencegahan paling ampuh sekarang ini adalah dengan mencegah gigitan dan perkembangbiakkan nyamuk yang menyebarkan virus dengue.

Pastikan agar di dalam dan sekitar rumah tidak ada air tergenang.

1.Beri anak pakaian yang menutupi seluruh tubuh, termasuk tangan dan kaki.
2.Usahakan anak memakai pakaian berwarna terang karena pakaian berwarna gelap lebih menarik untuk nyamuk.
3.Oleskan losion antinyamuk.
4.Gunakan kelambu untuk menutupi area tidur anak.
5.Pasang kawat nyamuk di lubang-lubang tempat nyamuk masuk.
6.Penggunaan AC bisa mengurangi kehadiran nyamuk.
7.Jika perlu, semprot ruangan dengan cairan antiserangga.

Berikut fase-fase yang dilalui penderita demam berdarah

Mengenal 3 fase DBD yang juga dikenal dengan “Siklus Pelana Kuda” bisa menjadi langkah awal dalam penyembuhan DBD. Istilah Siklus Pelana Kuda sendiri dibuat untuk memudahkan masyarakat dalam mengenal grafik naik-turun panas yang dialami oleh penderita DBD.

Fase Demam: Hari 1-3
Gejala awal DBD bisa dimulai dengan demam tinggi antara 39-41 derajat celsius. Demam bisa berlangsung selama 3-4 hari dan biasanya tidak dapat direda dengan obat penurun panas biasa.

Walau demam bisa menjadi gejala untuk banyak penyakit, bila demam tinggi tak kunjung turun dalam waktu 2-3 hari dan disertai dengan satu atau beberapa gejala lain seperti lemas, sakit kepala, sakit di daerah bola mata, nyeri sendi dan otot, bahkan pendarahan ringan seperti pendarahan pada gusi, ataupun hilangnya nafsu makan yang disertai dengan mual muntah, sebaiknya kondisi tersebut mendapat perhatian khusus.

Penanganan: Selama demam, perbanyak minum air untuk membantu menurunkan suhu tubuh dan mencegah dehidrasi. Bila demam tak kunjung reda selama 2-3 hari, jangan tunda untuk segera menemui dokter agar mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Fase Kritis: Hari 3-5
Fase ini ditandai dengan demam yang mereda. Banyak penderita yang salah kaprah dengan suhu tubuh yang kembali normal atau bahkan di bawah normal, mengaitkannya dengan kesembuhan. Padahal, penderita sedang memasuki masa di mana risiko tertinggi dari DBD dapat terjadi.

Saat penderita memasuki fase ini, pembuluh darah mengalami pelebaran dengan efek munculnya ruam atau bintik merah pada kulit, itulah yang sebenarnya menyebabkan suhu tubuh menurun.

Padahal, saat penderita sudah memperlihatkan tanda ruam atau bintik merah pada kulit, tandanya penderita sedang berada dalam masa kritis.

Bila ditangani dengan cepat dan tepat, fase Kritis bisa berlangsung tidak lebih dari 24 sampai 48 jam. Sebagian besar komplikasi yang timbul selama fase ialah perdarahan dan kelainan metabolik misalnya, hipokalsemia, hipoglikemia, atau hiperglikemia.


Penanganan: Penanganan medis sudah harus didapatkan oleh penderita yang telah memasuki fase ini. Keterlambatan dalam penanganan bisa menyebabkan kematian mendadak pada penderita.

Fase penyembuhan: Hari 6-7
Berakhirnya Fase Kritis ditandai dengan suhu tubuh yang kembali naik. Dalam fase ini, denyut nadi menguat, pendarahan berhenti, dan terjadinya perbaikan fungsi tubuh lainnya.

Beberapa penderita mengaku nafsu makan mereka mulai kembali, berkurangnya bintik atau ruam merah pada kulit.

Penanganan: Pemeriksaan masih diperlukan untuk melihat perkembangan penyembuhan. Walau DBD bisa menimbulkan komplikasi, dengan mendapatkan perawatan yang tepat, DBD bisa sembuh tanpa meninggalkan gejala sisa.

Para peneliti masih mencari vaksin terbaik untuk mencegah demam berdarah. Jadi, untuk saat ini Anda bisa melakukan 6 cara berikut untuk pencegahan:

1. Jika Anda tinggal atau bepergian di daerah di mana demam berdarah dikenal atau sedang mewabah, cara terbaik untuk menghindari demam berdarah adalah dengan menghindari gigitan nyamuk.

2. Gunakan AC, jaring pada jendela maupun pintu masuk, serta kelambu. Ini sangat penting untuk menjaga nyamuk masuk ke ruangan.

3. Menjadwal ulang kegiatan di luar ruangan. Hindari berada di luar ruangan pada waktu subuh, sore, dan senja, ketika nyamuk lebih banyak keluar.

4. Memakai pakaian yang bisa melindungi kulit. Terlebih ketika Anda pergi ke daerah-daerah penuh nyamuk, seperti mengenakan kemeja lengan panjang, celana panjang, kaus kaki dan sepatu.

5. Gunakan obat nyamuk, baik yang disemprot pada ruangan atau dioleskan pada kulit. Untuk kulit Anda, gunakan penolak nyamuk yang mengandung setidaknya konsentrasi 10 persen DEET. Namun hindari penggunaan pada bayi atau anak yang kurang dari 3 tahun.

6. Mengurangi habitat nyamuk. Nyamuk yang membawa virus dengue biasanya tinggal di dalam dan sekitar rumah, berkembang biak di air yang tergenang. Mengurangi habitat tempat berkembang biaknya nyamuk bisa menurunkan populasi nyamuk.

Sumber : Tribunjambi.com