Ilustrasi
Ilustrasi / Istimewa
SAROLANGUN - Muklis (50), berserta dua anak laki-lakinya, Jh (16) dan If (16), terpaksa mendekam di sel tahanan Mapolres Sarolangun. Kamis (15/9) lalu, ketiganya ditangkap setelah dilaporkan melakukan pengeroyokan yang menyebabkan korbannya tewas.

Korban bernaama Peran bin Tohari (19), Pemuda Dusun Trans Sosial Desa Pemusiran, Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun ini tewas setelah dihujani dengan sejata tajam jenis golok dan pisau di bagian kepala perut.

Sebelum kejadian, korban diketahui sempat cek-cok mulut dengan Muklis, yang dituding telah mencuri buah sawit. Selang beberapa saat dua pelaku lagi yang diketahui anak pelaku datang ke lokasi hingga terjadi pengoroyokan.

"Ketiga pelaku ini adalah bapak dan anak," kata Kapolres Sarolangun, AKBP Budiman BP, Sabtu (17/9).

"Ketiga pelaku ini sempat dicari sejak Kamis (15) lalu, karena melarikan diri untuk meninggalkan Sarolangun," ujarnya lagi.

Satu pelaku ditangkap di daerah Singkut. Sedangkan dua pelaku lagi ditangkap di Simpang Sikamis, saat sedang menunggu kendaraan untuk kabur dari Sarolangun.

Budiman menjelaskan, aksi pengeroyokan ini terjadi Rabu (14/9) sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu korban bersama satu orang rekanya pergi ke kebun sawit, tempat korban bekerja untuk memanen sawit.

Setelah sampai di kebun korban dan rekanya mendapati kebun tersebut sudah dipanen atau dicuri orang. Karena penasaran tidak lama setelah itu korban dan rekanya bertemu dengan seseorang yang melintas dan langsung menanyakan

Orang tersebut menyebut bahwa yang memanen kebun adalah Mukhlis dan anaknya. “Korban dan rekanya kemudian pulang ke rumah, sekitar pukul 17.00 WIB pelaku mendatangi rumah korban dan bertemu di teras rumah,” terangnya.

Setelah pengeroyokan itu korban sempat lari, dan dicari oleh warga namun saat itu tidak berhasil diketemukan. “Korban baru ditemukan Kamis (15/9) sekitar pukul 07.00 WIB di semak-semak, sekitar satu kilo meter dari rumahnya,” pungkasnya.

Sumber : Metrojambi.com